Film ini bercerita tentang Miko (Raditya Dika),adalah seorang pemuda yang percaya bahwa cinta itu menuntut dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. Ungkapan "I love you just the way you are" itu justru tanda buat berpisah. Dan itulah yang ia rasakan saat ini, pada hubungannya dengan Putri (Anizabella Lesmana). Miko mulai memikirkan untuk putus.
Hari itu Miko berencana untuk tampil di panggung stand up comedy. Dia ingin melakukan sesuatu yang bisa bikin hidupnya kembali segar. Sempat diragukan oleh Rian (Ryan Adriandhy), kawannya, dia bisa bertahan di panggung atau tidak, Miko tak berhenti. Sebelum berangkat, Miko sempat kaget ketika menemukan kardus yang berisi barang-barang peninggalan 21 mantan-mantannya.
Seharusnya kardus itu sudah dibuang oleh Mas Anca (Hadian Saputra), pembantunya. Namun sayang selama ini Miko lupa memberitahu dia dimana kardus itu disimpan. Dengan kesal akhirnya Miko pun membawa kardus itu pergi bersamanya. Dia berencana untuk membuang kardus itu nanti.
Sesampainya Miko di cafe stand up comedy, karena belum menemukan tempat untuk membuang kardus tersebut, Miko membawa kardus itu masuk bersamanya. Lalu dia naik ke atas panggung, dengan satu niat sederhana, menguasai panggung, ngoceh, melepas penat. Namun niat tersebut terancam oleh dua ABG dimabuk cinta, Caca dan Kipli, yang duduk di paling depan dan sangat menyedot perhatian penonton.
Miko menahan kekesalannya. Namun saat dia mendengar Caca dan Kipli memanggil satu sama lain Ayah-Bunda, kesabarannya pun habis. Miko menepis materi stand up comedy-nya. Dia punya rencana, yaitu meyakinkan penonton bahwa love is overrated!
Untuk mendukung alasannya, Miko pun membawa kardus tadi ke atas panggung. Melalui barang-barang peninggalan mantan gebetan dan kisah unik di baliknya, Miko ingin bicara fakta : cinta sudah dihitung lebih ‘mahal’ dari seharusnya!
Walaupun pada awalnya Caca dan Kipli selalu menangkis argumen Miko, lama kelamaan Miko berhasil mengubah suasana café yang pink menjadi abu-abu ketika orang-orang mulai ikut skeptis pada cinta. Karena terbawa oleh suasana di atas panggung, Miko bahkan memutuskan Putri dengan cara yang gegabah yaitu lewat twitter.
Tapi sebuah batu karang dalam kardus itu membuat Miko jungkir balik dan tunggang langgang. Apakah memang cinta bisa apa adanya? Atau harusnya, ada apanya? Zona nyaman yang sesungguhnya atau ruang penuh resiko yang harus selalu tumbuh?
Film ini bercerita tentang Miko (Raditya Dika),adalah seorang pemuda yang percaya bahwa cinta itu menuntut dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. Ungkapan "I love you just the way you are" itu justru tanda buat berpisah. Dan itulah yang ia rasakan saat ini, pada hubungannya dengan Putri (Anizabella Lesmana). Miko mulai memikirkan untuk putus.
Hari itu Miko berencana untuk tampil di panggung stand up comedy. Dia ingin melakukan sesuatu yang bisa bikin hidupnya kembali segar. Sempat diragukan oleh Rian (Ryan Adriandhy), kawannya, dia bisa bertahan di panggung atau tidak, Miko tak berhenti. Sebelum berangkat, Miko sempat kaget ketika menemukan kardus yang berisi barang-barang peninggalan 21 mantan-mantannya.
Seharusnya kardus itu sudah dibuang oleh Mas Anca (Hadian Saputra), pembantunya. Namun sayang selama ini Miko lupa memberitahu dia dimana kardus itu disimpan. Dengan kesal akhirnya Miko pun membawa kardus itu pergi bersamanya. Dia berencana untuk membuang kardus itu nanti.
Sesampainya Miko di cafe stand up comedy, karena belum menemukan tempat untuk membuang kardus tersebut, Miko membawa kardus itu masuk bersamanya. Lalu dia naik ke atas panggung, dengan satu niat sederhana, menguasai panggung, ngoceh, melepas penat. Namun niat tersebut terancam oleh dua ABG dimabuk cinta, Caca dan Kipli, yang duduk di paling depan dan sangat menyedot perhatian penonton.
Miko menahan kekesalannya. Namun saat dia mendengar Caca dan Kipli memanggil satu sama lain Ayah-Bunda, kesabarannya pun habis. Miko menepis materi stand up comedy-nya. Dia punya rencana, yaitu meyakinkan penonton bahwa love is overrated!
Untuk mendukung alasannya, Miko pun membawa kardus tadi ke atas panggung. Melalui barang-barang peninggalan mantan gebetan dan kisah unik di baliknya, Miko ingin bicara fakta : cinta sudah dihitung lebih ‘mahal’ dari seharusnya!
Walaupun pada awalnya Caca dan Kipli selalu menangkis argumen Miko, lama kelamaan Miko berhasil mengubah suasana café yang pink menjadi abu-abu ketika orang-orang mulai ikut skeptis pada cinta. Karena terbawa oleh suasana di atas panggung, Miko bahkan memutuskan Putri dengan cara yang gegabah yaitu lewat twitter.
Tapi sebuah batu karang dalam kardus itu membuat Miko jungkir balik dan tunggang langgang. Apakah memang cinta bisa apa adanya? Atau harusnya, ada apanya? Zona nyaman yang sesungguhnya atau ruang penuh resiko yang harus selalu tumbuh?